Menkes Ungkap Bullying di Kedokteran Bisa Berdampak pada Pelayanan Pasien
Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin mengisyaratkan dirinya kemungkinan bakal melanjutkan tugas sebagai Menkes di pemerintahan Presiden terpilih Prabowo Subianto. Salah satu hal yang akan dia bereskan ketika menjadi Menkes kembali adalah memberantas budaya bullying di program pendidikan dokter spesialis (PPDS). Menurutnya, budaya bullying di dunia kedokteran bisa berdampak pada dokter untuk memberikan pelayanan pada pasien. "Bullying harus dihapuskan. Ini kan masalah budaya, kalau budaya kesehatan masih terbiasa dengan bullying, itu pasti treatment ke pelayanan kesehatannya juga nggak bagus," ucap pria yang akrab disapa BGS dalam saat ditemui di kawasan Jakarta Timur, Selasa (15/10/2024).
Menkes mengatakan upaya tersebut dilakukan untuk memastikan pelayanan di Indonesia tak kalah saing dengan negara lainnya, sehingga masyarakat RI mau berobat di dalam negeri. Terkait kasus perundungan PPDS, Kementerian Kesehatan RI sebelumnya mengatakan hal ini terjadi di sejumlah RS, termasuk RS vertikal lain yang dinaungi Kemenkes RI. Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Kemenkes RI Azhar Jaya mengatakan pihaknya telah menerima 1.540 laporan dugaan bullying PPDS hingga awal Agustus 2024. Setelah ditelusuri lebih lanjut, sekitar 25 hingga 30 persen dari laporan yang diterima menunjukkan indikasi kuat bullying benar terjadi. (dtk)
Artikel Lainnya :
- Menkes Budi Temui Prabowo, Bahas Jumlah Dokter-Penyakit di RI
- Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh Ketika Kekurangan Vitamin D
- Mafia Skincare dan Ancaman Serius Penggunaan Skincare Etiket Biru Abal-abal
- 5 Buah yang Baik Dikonsumsi Pengidap Gout dan Asam Urat Tinggi
- Respons Kemenkes RI 'Ditikung' Promo Berobat ke Luar Negeri